JENIS-JENIS LUKISAN
Lukisan jenis Romantisme:
Jenis lukisan
dengan aliran romantisme menekankan penggambaran kembali pengalaman atau
kenangan romantis atas keindahan sebuah objek yang dialami oleh pelukisnya.
Lukisan jenis ini banyak mengambil objek keindahan alam. Aliran ini berkembang
pesat di Eropa dan dianggap sebagai aliran tertua.
Jenis lukisan ini
akan cenderung “bernada” melankolis. Apa yang dituangkan dalam kanvas umumnya
menggambarkan perasaan atau hubungan antara manusia. Gambar yang disuguhkan
seolah nyata. Di Indonesia, pelukis yang hobi membuat jenis lukisan seperti ini
adalah Raden Saleh.
Lukisan jenis Realisme:
Jenis lukisan dengan aliran realisme lahir di
Prancis sebagai reaksi budaya terhadap paham Romantisme. Realisme menekankan pada
realitas sehari-hari, melukis dan meniru
keadaan alam secara akurat dan jujur, tidak ditutup-tutupi. Realisme
menampilkan subjek secara apa adanya, tanpa embel-embel, bahkan tanpa
interpretasi.
Aliran realisme
berkembang pesat di Prancis, Inggris, dan Amerika, pada awal abad ke-19. Jenis
lukisan ini memanggungkan nama-nama tersohor Gustave Courbet, Jean François
Millet, Karl Briullov, dan lain-lain.
Lukisan jenis Surealisme:
Jika aliran
romantisme menekankan pada kenangan romantis yang riil, sementara realisme
menekankan pada penggambaran yang riil, akurat, dan jujur, aliran surrealisme
justru sebaliknya. Aliran ini berusaha menampilkan pengalaman-pengalaman yang
bersifat batiniah seperti mimpi, ilusi, khayali, dan sebagainya.
Ciri khas aliran
surrealisme adalah objek lukisan yang berupa bentuk-bentuk nonreal, misalnya
makhluk-makhluk yang ditemui di alam mimpi. Gambar-gambar yang tidak mungkin
terlihat dalam dunia nyata dituangkan dalam kanvas ketika seseorang mencoba
untuk membuat jenis lukisan surrealisme. Salah satu tokoh aliran surrealisme
yang terkenal adalah Salvador Dali.
Lukisan
jenis Kubisme:
Pada awal abad
ke-20, Pablo Picasso dan Braque mengembangkan seni lukis yang berbasis
kesederhanaan bentuk untuk menghasilkan sensasi tertentu. Jenis lukisan
beraliran kubisme pun diciptakan oleh para pelukis itu. Mereka melakukan
abstraksi terhadap objek ke dalam bentuk-bentuk geometri. Garis objek dibentuk
dengan cara memotong, distorsi, overlap, penyederhanaan, transparansi,
deformasi, menyusun dan aneka tampak.
Istilah kubisme
merujuk pada jenis lukisan Braque di Salon des Independants yang mengeksplorasi
kubus-kubus kecil hingga membentuk citraan objek yang unik sehingga dijuluki
bizzarries cubiques (kubus ajaib).
Jenis lukisan
dengan aliran kubisme memiliki ciri ketiadaan pola perspektif dan meninggalkan
sudut pandang. Terkadang, dalam sebuah lukisan kubisme terdapat potongan kata
dan kalimat. Dilihat dari segi seni, jenis lukisan ini terlihat unik dan
menarik. Pelukis aliran ini antara lain Paul Cezane, Pablo Picasso, George
Braque, Metzinger, dan lain-lain.
Lukisan
jenis Ekspresionisme:
Ekspresi
emosional seorang pelukis yang tergambar dalam bentuk distorsi terhadap
realitas menghasilkan aliran baru bernama ekspresionisme. Dalam aliran jenis
lukisan ini, ada kecenderungan distorsi bentuk dan warna objek untuk
menampilkan emosional atau sensasi atas suatu tragedi. Aliran ini dikenal
dengan pelukis-pelukisnya, seperti Matthias Grünewald, El Greco, dan Affandi.
Lukisan
jenis Naturalisme:
Jenis lukisan
aliran naturalisme menekankan pada detail objek. Seorang perupa naturalisme
dituntut memiliki keterampilan tangan untuk melukiskan objek secara alami,
persis seperti foto berwarna. Kemiripan itu mencakup susunan, perbandingan,
perspektif, tekstur, pewarnaan, serta gelap-terangnya sebuah objek.
Naturalisme
dianggap sebagai kelanjutan dari aliran realisme. Aliran ini memanggungkan nama
William Bliss Baker, Soeboer Doellah, Fresco Mural, Basuki Abdullah, dan
lain-lain. Pada setiap yang termasuk dalam jenis lukisan ini, Anda akan
menemukan kesan yang sama persis dengan apa yang terjadi di dunia nyata. Jenis
lukisan ini berbeda terbalik dengan jenis lukisan surrealisme.
0 komentar:
Posting Komentar