Selasa, 19 November 2013

Inseminasi buatan adalah proses pembuahan dengan cara memasukkan sperma  ke dalam rahim. Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata berkisar 5-25%.

Inseminasi juga dapat diartikan sebagai peletakan sperma ke follicle ovarian (intrafollicular), uterus (intrauterine), cervix (intracervical), atau tube fallopian (intratubal) wanita dengan menggunakan cara buatan dan bukan dengan kopulasi alami.
Sanggama (kopulasi atau persetubuhan) merupakan tindakan yang dilakukan sepasang hewan (termasuk manusia) dengan menggabungkan atau menyentuhkan alat kelamin kepada alat kelamin pasangannya.

Teknik modern untuk inseminasi buatan pertama kali dikembangkan untuk industri ternak untuk membuat banyak sapi dihamili oleh seekor sapi jantan untuk meningkatkan produksi susu.

Bagaimana prosesnya?   

·         Empat sampai enam minggu sebelum jadwal inseminasi, calon ibu diminta minum pil hormonal untuk merangsang terjadinya ovulasi, yakni proses matang dan keluarnya sel telur.
·         Pada hari-H, calon ayah diminta mengeluarkan sperma dengan cara masturbasi. Kemudian, sperma dicuci dan dipilih yang terbaik. Cairan yang berada di dalam sperma dibuang atau disisakan hanya sekitar 0,25 mililiter sebelum dimasukkan ke dalam rahim istri dengan bantuan kateter. Teknik ini disebut IUI (Intrauterine Insemination). Cara ini cukup mudah, tidak sakit dan tidak begitu mahal dibanding program bayitabung.
·         Setelah selesai, pasien dianjurkan tidur telentang selama 10–15 menit untuk memberi kesempatan sperma mencapai sel telur.
·         Setelah 17 hari, dilihat apakah terjadi pembuahan atau tidak. Kalau gagal, pasangan dianjurkan mengulang lagi sampai empat kali. Kalau tetap gagal, pasangan dianjurkan mengikuti program bayi tabung.

Bagaimana tingkat keberhasilannya? Tergantung usia calon ibu. Semakin tua usia wanita, kualitas sel telur juga semakin kurang bagus. Selain itu, faktor-faktor seperti kualitas sel sperma, endometriosis yang parah dan adanya kerusakan pada saluran tuba di rahim, juga amat memengaruhi keberhasilan inseminasi buatan. Kesempatan hamil dengan program ini rata-rata berkisar 5-25%.  

0 komentar:

Posting Komentar